"Banyak anak di daerah terpencil yang memiliki potensi besar, tetapi sering terkendala kondisi ekonomi dan kurangnya asupan gizi yang memadai. Dengan hadirnya program MBG, beban orang tua berkurang, sementara anak-anak mendapatkan kepastian gizi seimbang di sekolah," kata Riska dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu malam, 8 Oktober 2025.
Menurut dia, intervensi gizi di usia emas bukan hanya soal tumbuh tinggi dan sehat, tapi juga soal tumbuh cerdas.
"Ketika nutrisi anak terpenuhi, kemampuan belajarnya meningkat dan kehadiran di sekolah menjadi lebih konsisten,” tuturnya.
Meski demikian, ia mengingatkan agar pelaksanaan program tetap dikawal secara serius, terutama terkait kualitas menu dan higienitas dapur penyedia.
Ia juga mengapresiasi evaluasi pemerintah terkait mekanisme pengawasan dan evaluasi yang ketat agar manfaat program dapat terukur dan berkelanjutan.
“Tantangan ke depan adalah menjaga konsistensi dan mutu pelaksanaan di lapangan. Jika pengawasan diperkuat, manfaat program ini akan sangat besar terhadap kemajuan pendidikan kita. Kita patut apresiasi respons cepat dari Presiden Prabowo terkait evaluasi ini,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: