Peserta Bimtek berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sehari-hari melayani program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut atas kejadian menonjol gangguan pencernaan di beberapa wilayah Provinsi Jawa Barat, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas penjamah pangan untuk menjamin standar keamanan pangan di lapangan.
“Keamanan pangan adalah kunci dalam mendukung kesehatan masyarakat. Melalui Bimtek ini, kami berharap seluruh penjamah makanan dapat lebih disiplin menerapkan standar kebersihan dan sanitasi, sehingga terhindar dari potensi kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan atau penyakit bawaan pangan,” ujar Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN Dr. Nurjaeni dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa SPPG diharapkan memiliki kesiapan penuh dalam pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan melalui penerapan standar ketat.
Antara lain: adanya chef bersertifikat di dapur SPPG, penerapan rapid test food untuk uji keamanan pangan, penggunaan filter air untuk air sumur atau air keran, penggunaan air galon untuk memasak, pelaksanaan sterilisasi food tray, pemenuhan sertifikat laik higienitas dan sanitasi, keterlibatan ahli gizi dalam setiap dapur, serta tersedianya CCTV di dapur sebagai upaya transparansi dan pengawasan berkelanjutan.
Materi yang diberikan dalam Bimtek meliputi:
- Prinsip dasar higienitas dan sanitasi pangan
- Identifikasi risiko kontaminasi pangan
- Praktik pengolahan dan penyajian makanan yang aman
- Standar peralatan dapur dan penyimpanan bahan makanan
- Perilaku sehat bagi penjamah makanan
- Learning Management System (LMS) untuk mendapatkan sertifikat Pelatihan Penjamah Pangan
Dengan adanya Bimtek ini, BGN menegaskan komitmennya untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang pangan, sekaligus memastikan masyarakat memperoleh makanan yang aman, sehat, dan bergizi.
BERITA TERKAIT: