Ketua panitia, Siti Uswatun mengatakan, JCR bukan sekadar reuni namun untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan dan kebersamaan.
"Janabadra adalah rumah tempat kita belajar, berjuang, dan kini kembali bersatu,” kata Siti.
Alumni senior Heroe Waskito yang juga Ketua umum Pergerakan Advokat, menegaskan bahwa Universitas Janabadra merupakan kampus perjuangan yang lahir dari semangat nasionalisme dan patriotisme.
Menurutnya, UJB tidak hanya berperan sebagai institusi akademik, melainkan juga simbol bagaimana bangsa Indonesia membentuk karakter pejuang melalui pendidikan.
Didirikan pada 7 Oktober 1958, Universitas Janabadra lahir dari gagasan para tokoh bangsa, di antaranya KPH Soedarisman Poerwokoesoemo, yang dikenal sebagai pendiri sekaligus rektor pertama.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UJB, Risdiyanto mengumumkan langkah strategis untuk masa depan kampus. Ia menyebut bahwa UJB akan segera membuka Program Magister Kenotariatan (MKn) sebagai bagian dari penguatan jenjang akademik.
Selain itu, kampus tengah merencanakan pembangunan kampus terpadu seluas enam hektare di Yogyakarta, yang akan menjadi pusat kegiatan akademik, penelitian dan inovasi.
BERITA TERKAIT: