Mewakili Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim mengatakan, Jakarta sedang menyongsong menjadi Kota Global. Namun demikian, Jakarta sebagai kota yang inklusif tidak boleh kehilangan identitas diri.
"Identitas diri itu juga terkait dengan budaya dan agama. Menghadapi globalisasi ini kita juga perlu membentengi diri dengan iman yang kuat," kata Ali kepada wartawan, Sabtu 30 Agustus 2025.
Ali menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta mengajak seluruh komponen, termasuk Majelis Taklim, Rasydatul Ummah untuk bersama-sama berperan aktif mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global, tapi tidak hilang identitasnya.
"Baik itu warganya yang berbudaya, beragama, berbudi pekerti, dan tentu warga dan anak-anaknya semua yang berakhlakul karimah," kata Ali.
Ketua Rusydatul Ummah Provinsi DKI Jakarta, Khodijah Junaidi mengaku siap mengemban amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Terutama, dengan fokus untuk wilayah Kepulauan Seribu.
"Kita ingin lebih memasifkan pemberdayaan keumatan dan perempuan di sana. Bagaimanapun Kepulauan Seribu adalah juga wilayah Jakarta, namun seperti sering kita lupakan," kata Khodijah.
Khodijah menambahkan bahwa Majelis Taklim Rusydatul Ummah sudah berdiri sejak 1994. Sedangkan, kepengurusan di Jakarta baru dikukuhkan hari ini.
"Kita membina sekitar 100 majelis taklim yang sudah ada juga hingga ke tingkat kecamatan. Alhamdulillah, hari ini saya juga mengukuhkan pengurus di tingkat kota. Jumlah anggota sudah seribu lebih," kata Khodijah.
Sementara itu, Ketua Syuriah Rusydatul Ummah Pusat, Atiqoh Noer Ali berharap, kepemimpinan Khodijah Junaidi dan jajarannya akan memberikan kemanfaatan nyata bagi umat dan masyarakat di Jakarta.
"Saya juga berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang sudah memberikan dukungan kepada majelis taklim ini," kata Atiqoh.
BERITA TERKAIT: