Rangkaian doa tersebut dilakukan usai massa HMI bersama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi demonstrasi di depan Mabes Polri.
Ketua HMI MPO Cabang Jakarta Selatan, Fadhlan Rahman Muhammad Rajab mengatakan bahwa aksi turun ke jalan kali ini lahir dari duka dan kemarahan atas tindakan aparat yang dinilai sewenang-wenang.
“Kami hadir karena akibat dari apa yang dilakukan anggota Brimob di Cikini dan Kwitang. Tadi malam saat kami melihat berita, hati saya menangis,” kata Fadhlan.
Fadhlan mengatakan, tragedi tersebut sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan aparat yang dibiayai dari pajak rakyat.
“Pajak yang dibayar oleh rakyat, digunakan oleh para aparat untuk serta merta membunuh masyarakat itu sendiri. Membunuh rakyat itu sendiri,” kata Fadhlan.
Ia menambahkan, usai massa aksi dari HMI dan GMNI membubarkan diri, pihaknya tetap bertahan di depan Mabes Polri untuk mengirimkan doa bagi almarhum Affan.
“Kami kirimkan suratul Fatihah, Yasin, dan tahlil untuk saudara Affan,” pungkas Fadhlan.
Adapun aksi tersebut digelar buntut kematian pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21), yang dilindas mobil rantis Brimob di kawasan Tanah Abang pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.
BERITA TERKAIT: