Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi BPBD DKI Jakarta, BMKG, dan TNI Angkatan Udara sebagai langkah mitigasi terhadap potensi peningkatan curah hujan serta peringatan dini banjir rob di pesisir utara Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Hingga 19 Agustus, sudah dilakukan 9 sorti penerbangan dengan total 7,2 ton bahan semai berupa NaCl dan CaO. Penyemaian ditujukan ke wilayah perairan utara DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Subang. Rata-rata setiap sorti menggunakan 800 kg bahan semai dengan durasi terbang mencapai 12 jam 52 menit.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan OMC menjadi langkah preventif untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan warga.
“Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mengurangi risiko genangan akibat cuaca ekstrem. Partisipasi masyarakat dengan memperbarui informasi resmi dan menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting,” ujarnya lewat keterangan resmi yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.
Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menambahkan operasi ini dilakukan dengan perhitungan ilmiah untuk mengatur distribusi hujan agar tidak terkonsentrasi di wilayah rawan banjir.
“Dengan kolaborasi lintas lembaga, kami berupaya menjaga agar aktivitas masyarakat tetap berjalan normal,” katanya.
Selain OMC, Pemprov DKI juga melakukan berbagai langkah mitigasi lain seperti normalisasi saluran air, penguatan sistem peringatan dini, simulasi kesiapsiagaan, pemetaan wilayah rawan banjir, hingga edukasi publik.
Pemprov berharap sinergi pemerintah, lembaga teknis, dan masyarakat dapat meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi dan menjadikan Jakarta lebih tangguh menghadapi potensi bencana.
BERITA TERKAIT: