Kuliah Tamu di Universitas Widya Gama

Kemenhut Ajak Mahasiswa jadi Penggerak Transformasi Kehutanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Minggu, 22 Juni 2025, 10:59 WIB
Kemenhut Ajak Mahasiswa jadi Penggerak Transformasi Kehutanan
Kuliah tamu di Kampus II Universitas Widya Gama (UWG), Malang, beberapa waktu lalu/Ist
rmol news logo Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan peran strategis generasi muda sebagai motor penggerak transformasi sektor kehutanan menuju Indonesia Emas 2045. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kemenhut, drh. Indra Exploitasia Semiawan dalam kuliah tamu bertema “Peran Generasi Muda dalam Transformasi Sektor Kehutanan: Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045 melalui Pengelolaan Hutan yang Berkelanjutan dan Berbasis Inovasi”. 

Acara ini digelar dalam rangka Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Alumni Universitas Widya Gama (IKAWIGA) VI di Kampus II Universitas Widya Gama (UWG), Malang, beberapa waktu lalu.

Dalam orasinya, Indra Exploitasia menyampaikan perwujudan Asta Cita dalam Program Kehutanan 2025. Asta Cita ke-4 adalah Memperkuat Pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, Pendidikan, Kesehatan, prestasi olahraga, Kesehatan gender, serta penguatan peran Perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas. Asta Cita tersebut diwujudkan dengan Menyiapkan SDM kehutanan yang siap kerja dan terserap di sektor usaha kehutanan, serta menjadikan SMK Kehutanan sebagai Pusat Unggulan. 

“Generasi muda, terutama melalui SMK Kehutanan, merupakan garda terdepan transformasi sektor kehutanan,” ujar Indra dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu, 22 Juni 2025.

Ia menambahkan bahwa Asta Cita juga diwujudkan dengan penyediaan kawasan hutan untuk cadangan pangan, energi dan air; Meningkatkan produktivitas Perhutanan Sosial untuk mendukung Makan Bergizi Gratis (MBG); Menjaga hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia & berkomitmen dalam mempercepat proses perdagangan karbon secara sukarela atau volunteer. 

Indra mengapresiasi peran pendidikan kehutanan dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Menurutnya, SMK Kehutanan dan perguruan tinggi seperti UWG memiliki peran strategis dalam melahirkan tenaga teknis dan profesional yang siap bekerja di lapangan. 

“Pendidikan kehutanan harus berorientasi pada kebutuhan masa depan, termasuk penguasaan teknologi dan pemahaman tentang tata kelola hutan yang inklusif,” tambahnya.

Munas IKAWIGA VI yang mengusung tema “Alumni Solid, Widya Gama Inovatif” ini juga menjadi momentum untuk memperkuat jejaring alumni dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Rektor UWG, Dr. Anwar dalam sambutannya menyatakan bahwa universitas siap mendukung Kemenhut melalui penelitian dan pengembangan SDM di bidang kehutanan. 

“Kami bangga menjadi bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui pengelolaan hutan yang lestari,” jelasnya.

H. Moh Supriyadi selaku Ketua IKAWIGA dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Kemenhut dan berharap akan ada tindak lanjut dalam bentuk program dan kegiatan. 

Di pengujung acara, Indra Exploitasia mengajak generasi muda untuk memiliki komitmen kuat dalam menjaga hutan. 

“Paraf dan tanda tangan kita dalam setiap kebijakan atau tindakan harus mencerminkan tanggung jawab terhadap alam. Jangan sampai kita menjadi penyebab kerusakan hutan,” pesannya. 

Ia juga menggarisbawahi pentingnya kesetaraan gender dalam pengelolaan hutan, dengan mendorong partisipasi perempuan dalam berbagai program kehutanan.

Acara ini ditutup dengan penyerahan cinderamata dari IKAWIGA kepada Indra Exploitasia sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam memajukan sektor kehutanan. Munas IKAWIGA VI sendiri akan berlanjut dengan agenda pemilihan pengurus baru dan penyusunan program kerja untuk pengembangan IKAWIGA,  kampus UWG, serta mendukung pembangunan nasional.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Kemenhut melalui BP2SDM terus menggalang dukungan generasi muda untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan menjadi fondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045, di mana hutan tetap lestari sebagai penyangga kehidupan dan kemajuan bangsa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA