Hal ini ditegaskan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem usai keempat pulau tersebut kembali ke pangkuan Aceh setelah sebelumnya sempat dipindah ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Mulai dari migas, rumput, hingga kelapa, semua akan kami kelola untuk kepentingan rakyat Aceh,” kata Mualem dikutip dari
Kantor Berita RMOLAceh, Kamis, 19 Juni 2025.
Menurut Mualem, pengelolaan wilayah perbatasan yang memiliki kekayaan alam melimpah itu harus dilakukan secara profesional dan terbuka. Ia juga mengingatkan agar pengelolaan tidak diserahkan sembarangan, mengingat tingginya minat berbagai pihak terhadap pulau-pulau tersebut.
“Pulau-pulau itu sekarang banyak peminatnya, terutama dari Timur Tengah. Tapi itu hak kita, kita yang harus kelola. Jangan sampai salah urus,” tegasnya.
Mualem mengatakan, selama ini banyak masyarakat belum menyadari besarnya potensi sumber daya alam di kawasan tersebut. Kini, setelah statusnya kembali secara resmi ke Aceh, fokus akan diarahkan pada pemanfaatan dan pengelolaan berkelanjutan.
“Semuanya itu milik kita, sudah hak kita. Jangan ada lagi dakwa-dakwa. Sekarang saatnya fokus ke pengelolaan,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: