Jaya Suprana Doakan Teguh Santosa jadi Dubes RI di Korea Utara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Kamis, 22 Mei 2025, 16:32 WIB
Jaya Suprana Doakan Teguh Santosa jadi Dubes RI di Korea Utara
Wartawan senior sekaligus Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa bersama Jaya Suprana di Gedung Jaya Suprana Institute, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis, 22 Mei 2025/RMOL
rmol news logo Wartawan senior sekaligus Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, kembali menorehkan prestasi membanggakan. 

Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) menganugerahkan piagam penghargaan kepada Teguh sebagai Penulis Pertama Indonesia Buku Reunifikasi Korea. 

Penghargaan diserahkan langsung oleh Pendiri MURI, Jaya Suprana, dalam sebuah acara yang berlangsung di Gedung Jaya Suprana Institute, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis, 22 Mei 2025.

“Setelah Bu Rahmawati meninggal dunia, warga Indonesia yang paling tahu tentang Korea Utara adalah Teguh Santosa,” ujar Jaya Suprana saat mewawancarai Teguh di hadapan para tamu undangan.

Teguh kemudian mengenang perjalanannya, khususnya saat ke Korea Utara. Ia pertama kali menginjakkan kaki di Korea Utara pada tahun 2003. Pengalaman yang langka itu sempat membuat orang ragu akan ceritanya.

“Banyak yang tidak percaya saya ke Korea Utara. Takutnya saya dianggap bohong. Maka dari itu, sekarang setiap ke sana, saya usahakan bawa teman. Pak Jaya salah satunya. Jadi kalau ditanya soal Korea Utara, beliau bisa ikut menjelaskan,” ujar Teguh.

Dengan gaya khasnya yang ringan, Teguh menjelaskan alasannya mengunjungi Korea Utara.

“Kenapa saya ke Korea Utara? Karena semua orang ke Korea Selatan,” seloroh Teguh disambut tawa hadirin.

Lebih dari sekadar perjalanan pribadi, Teguh memandang pentingnya keterlibatan Indonesia dalam perdamaian kawasan. Ia menyinggung arah kebijakan luar negeri di bawah pemerintahan Prabowo Subianto yang ingin menjadikan Indonesia sebagai tetangga yang baik di kawasan.

“Untuk bisa jadi pemberi solusi, kita harus menguatkan kuda-kuda. Kita selesaikan dulu masalah dalam negeri. Kedaulatan pangan, lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, baru kita bisa tampil di panggung politik global,” jelas Teguh.

Dalam kesempatan itu, Jaya Suprana juga menyampaikan harapannya agar Teguh dapat dipercaya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Pyongyang.

“Kita doakan beliau bisa menjadi duta besar Indonesia untuk Korea Utara,” ucap Jaya.

Buku Reunifikasi Korea bukan satu-satunya karya Teguh yang mendapat apresiasi dari MURI. Sebelumnya, dua bukunya Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik dan Buldozer dari Palestina juga diakui sebagai karya penting. Kedua buku itu berisi kumpulan wawancara Teguh dengan duta besar negara-negara sahabat.

Selain itu, Teguh juga terlibat dalam berbagai kegiatan yang tercatat dalam MURI, termasuk pendakian gunung tertinggi oleh pendaki tunadaksa Sabar Gorky, Konser Perdamaian di Gedung Kesenian Jakarta yang menghadirkan pianis muda Korea Utara, serta berbagai acara daring seperti lomba baca puisi dan forum organisasi pers JMSI. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA