Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Barat, Mohamad Alexander mengungkapkan, volume penyerapan tahun ini melonjak signifikan jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Saat itu, hingga akhir Mei 2024, Bulog hanya mampu menyerap 177.000 ton. Kini, capaian tersebut bahkan sudah menembus 63,88 persen dari target penyerapan tahun ini yang dipatok sebesar 552.099 ton setara beras.
"Ini pencapaian yang luar biasa, di mana pada periode sama tahun lalu hingga akhir Mei hanya terserap 177.000 ton setara beras saja. Ini pencapaian terbesar sepanjang sejarah di Bulog Jawa Barat," kata Alexander dalam keterangannya yang dikutip
RMOLJabar, Senin, 12 Mei 2025.
Alexander menyatakan optimisme, target penyerapan gabah/beras petani hingga akhir Mei di Jawa Barat masih dapat terlampaui. Apalagi, sejumlah daerah sentra produksi di provinsi ini masih dalam masa panen raya.
"Penyerapan beras masih terus berlangsung di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Bahkan untuk optimalisasi penyerapan, kami juga melibatkan Babinsa dan mitra Bulog, serta adanya Tim Jemput Gabah, agar penyerapannya makin meluas dan merata," paparnya.
Berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, kontribusi paling besar berasal dari Bulog Cabang Cirebon, yakni 104.537 ton dan menjadi yang tertinggi secara nasional. Menyusul Bulog Cabang Indramayu dengan serapan 83.353 ton, serta Karawang di posisi keempat secara nasional dengan 71.336 ton.
Wilayah lain yang turut menyumbang dalam jumlah signifikan, yakni Subang sebanyak 41.921 ton, Ciamis 27.392 ton, Bandung 13.848 ton, Cianjur 7.950 ton, dan Bogor 2.341 ton setara beras.
"Hasil penyerapan gabah/beras ini sejalan dengan program nasional dalam menjaga cadangan beras pemerintah menuju swasembada pangan nasional, sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran dan mensejahterakan petani lokal," jelasnya.
Alexander mengatakan, lonjakan volume penyerapan membuat kapasitas gudang milik Bulog Kanwil Jawa Barat tidak lagi mencukupi. Untuk itu, dilakukan penambahan gudang melalui sistem sewa dan pinjam pakai.
"Bulog Kanwil Jawa Barat sendiri hanya memiliki 39 unit gudang yang tersebar di 8 wilayah kantor cabang. Untuk tambahannya, Bulog telah menyewa 44 unit gudang ke pihak swasta dengan kapasitas 182.937 ton, dan juga bekerja sama dengan mitra atau dinas terkait melakukan pinjam pakai gudang sebanyak 119 unit dengan kapasitas 131.165 ton," ungkapnya.
Hingga pertengahan Mei, stok beras yang dikelola Bulog di Jawa Barat sudah mencapai 531.224 ton. Stok tersebar di seluruh gudang dan sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan ke depan, sekaligus sebagai cadangan beras pemerintah.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan kebijakan penyerapan gabah dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mendukung kesejahteraan petani serta mempercepat upaya menuju swasembada pangan nasional.
Penyerapan gabah dilakukan dengan pendekatan ganda, yakni melalui tim jemput gabah dan juga melalui mitra. Kolaborasi dengan pihak-pihak seperti mitra tani dan TNI pun turut memperkuat langkah Bulog dalam menjangkau lebih banyak petani.
BERITA TERKAIT: