Kenaikan debit air di Bendung Katulampa dan beberapa pos pantau membuat sejumlah kawasan di ibu kota tergenang, dengan ketinggian air mencapai 3 meter di beberapa titik.
Berdasarkan laporan BPBD DKI Jakarta hingga Selasa 4 Maret 2025, banjir merendam 59 RT dan 4 ruas jalan, menyebabkan ratusan warga harus mengungsi.
Wilayah Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, dan Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, menjadi daerah dengan ketinggian banjir paling ekstrem.
Di Rawajati, air naik hingga 3 meter, sementara di Gedong ketinggian banjir bahkan mencapai 3,5 meter akibat luapan Kali Ciliwung.
Sejumlah titik lainnya juga mengalami banjir parah, seperti Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan (ketinggian 2 meter) akibat luapan Kali Pesanggrahan, lalu Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan (ketinggian 1 meter), dan Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan (ketinggian 1,2 meter).
Dampak banjir memaksa warga di beberapa wilayah mengungsi ke lokasi-lokasi yang telah disediakan.
BPBD mencatat setidaknya 1.231 warga mengungsi, dengan lokasi pengungsian terbesar di SMPN 46 Jakarta (300 jiwa), SDN 22 Pejaten Timur (450 jiwa), Ruko-ruko pinggir jalan di Kelurahan Cawang (130 jiwa)
Selain merendam permukiman, banjir juga menyebabkan gangguan lalu lintas di beberapa ruas jalan, termasuk Jalan Puri Mutiara, Cilandak Barat (banjir 1 meter), Jalan Basoka Raya dan Jalan Strategi Raya, Joglo (banjir 50 cm).
BPBD DKI Jakarta bersama dinas terkait terus melakukan upaya penanganan, termasuk penyedotan air dan distribusi bantuan untuk korban terdampak. Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat.
BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Warga yang membutuhkan bantuan darurat dapat menghubungi 112, layanan yang tersedia 24 jam dan gratis.
BERITA TERKAIT: