Hingga Minggu, 29 Desember 2024, ada 787 kejadian kebakaran, 132 banjir, 425 pohon tumbang dan 42 tanah longsor serta lainnya.
"Total kerugian akibat bencana sepanjang 2024 hampir mencapai Rp500 miliar," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, dikutip Rabu 1 Januari 2024.
Terbanyak akibat kebakaran dengan taksiran kerugian Rp426,3 miliar, akibat banjir mencapai Rp5,8 miliar, akibat pohon tumbang Rp1,7 miliar dan tanah longsor menyebabkan kerugian Rp126,5 juta.
Yohan mengatakan, penyebab utama kejadian kebakaran di Jakarta akibat arus pendek atau korsleting listrik. Setidaknya, kata Yohan, ada 69 persen kejadian kebakaran disebabkan arus pendek.
"Penyebab utama kejadian kebakaran pemukiman dan perkotaan, 69 persen disebabkan oleh korsleting listrik," kata Yohan.
Selama ini, kata Yohan, BPBD DKI Jakarta bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), PLN dan institusi lainnya melakukan operasi pemeriksaan instalasi listrik atau bedah listrik bersama.
"Pada tahap awal tim gabungan diturunkan untuk mengecek penggunaan instalasi listrik yang ada di dalam dan luar ruang sekaligus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat setempat," ucap Yohan seperti dilansir Antara.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga mengedukasi, sosialisasi dan simulasi mitigasi kebakaran melalui Ruang Literasi Kebencanaan, media sosial dan Sekolah Aman Bencana.
BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk PLN, dalam upaya pencegahan kebakaran akibat kelistrikan dengan beberapa cara.
Pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai risiko kebakaran dan instalasi listrik.
"Serta menggandeng PLN serta perusahaan terkait untuk melakukan pergantian instalasi listrik di kawasan padat hunian," tutup Yohan.
BERITA TERKAIT: