Demikian disampaikan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi saat menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa 10 Desember 2024.
"Kami siap bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk mengantisipasi musim penghujan, termasuk mengoptimalkan infrastruktur penanganan banjir yang tersedia," kata Teguh.
Menurutnya, infrastruktur eksisting penanganan banjir yang berada di saluran makro di DKI Jakarta mampu menampung curah hujan hingga 150 mm per hari. Sementara saluran pendukung dapat menangani hingga 100 mm per hari.
"Tapi kalau sudah di atas 250 mm per hari, ini yang memang kita kewalahan," ungkapnya.
Ia berharap, dengan langkah yang terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah, dampak musim hujan ekstrem dapat ditekan seminimal mungkin.
Teguh juga memastikan anggaran yang digunakan untuk modifikasi cuaca melalui pos anggaran rutin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI masih cukup.
Namun, bila anggaran yang disiapkan sebesar Rp 4,3 miliar tersebut sudah habis, maka Pemprov DKI sudah siap menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).
"Kalau menggunakan dana (BTT) ini maka kami harus mengeluarkan status kondisi darurat. Nanti pastinya kami akan koordinasi dengan BNPB," tandasnya.
BERITA TERKAIT: