"Kami pastikan dan akan kami monitor terus agar harga tetap terkendali," kata Teguh saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin, 21 Oktober 2024.
Menurut Teguh, PT Food Station Tjipinang Jaya sebagai BUMD pangan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga stabilitas stok dan harga pangan di Jakarta.
Terlebih, BUMD pangan ini mengelola pasar induk beras Cipinang yang memiliki luas hingga 14,4 hektare dengan 108 unit gudang.
"Tadi, kita juga sudah bicarakan dan kita cek ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang pada 20 Oktober kemarin," kata Teguh.
Tercatat sebanyak 48.695 ton dengan harga rata-rata untuk beras premium Rp14.000 per kilogram untuk HET adalah 14.900 per kilogram.
Sedangkan untuk beras medium, adalah Rp 12.050 per kilogram dengan HET sebesar Rp12.500 per kilogram.
Saat ini, kata Teguh, kebutuhan beras masyarakat untuk DKI Jakarta rata-rata adalah 2.686 ton per hari atau 80.564 ton per bulan.
Ia memperkirakan akan ada peningkatan kebutuhan beras jelang Nataru 2024 sebesar rata-rata 3,43 persen menjadi 2.767 ton per hari atau kurang lebih 83.361 ton per bulan.
"Untuk ketersediaan di Jakarta, tadi sudah kami rapatkan, Insya Allah dalam kondisi cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru sampai akhir tahun 2024," kata Teguh.
Untuk memastikan ketersediaan beras dalam kondisi cukup selama Nataru dan sampai akhir tahun 2024, pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi.
Seperti pemenuhan kapasitas gudang dan penguatan kerja sama antar daerah secara bussines to bussines dengan produsen beras di berbagai daerah.
BERITA TERKAIT: