Ujicoba kapal itu, disambut baik kalangan nelayan dan pengusaha perikanan di lokasi ujicoba.
"Setelah saya mencoba perahu buatan Amanah, saya merasakan kapal ini mempunyai beberapa keunggulan," kata salah seorang nelayan Nasri dalam keterangan tertulis, Minggu (1/9).
Inovasi utama dalam pembuatan perahu itu adalah bahan baku dari material fiberglass. Menurutnya, perahu tradisional khas Aceh atau yang biasa disebut perahu tep-tep oleh para nelayan, umumnya masih terbuat dari kayu.
Perahu berbahan kayu dinilai memiliki banyak kelemahan dibandingkan fiber boat. Nasri menyebut salah satunya perbedaannya adalah biaya pembelian hingga perawatan fiber boat bisa lebih murah dibandingkan perahu kayu.
"Karena, bahan fiber ini bisa bertahan hingga beberapa tahun tanpa perlu adanya pergantian seperti perahu berbahan kayu," tuturnya.
Masih kata Nasri, fiber boat bobotnya yang ringan bisa menghemat bahan bakar. Alasannya, mesin perahu tidak memerlukan tenaga yang kuat untuk mendorong badan perahu beserta muatan di atasnya.
Menurutnya, bahan bakar yang bisa dihemat oleh fiber boat mencapai sekitar 50 persen dibandingkan perahu berbahan kayu.
"Apabila harga ini bisa ditekan sedemikian rupa, sehingga akan lebih ekonomis bagi nelayan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: