Peristiwa ini viral di media sosial setelah terekam dalam video
live akun Instagram
gardabiru.uny, Selasa (6/8).
Dalam video tersebut, seorang diduga dosen UNY mencekik leher salah seorang mahasiswa yang sedang memegang pengeras suara. Sementara seorang mahasiswi lainnya sedang berorasi di tengah kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Pada unggahan lain di akun
gardabiru.uny, dijelaskan kronologi peristiwa tersebut. Saat kejadian, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UNY beserta BEM Fakultas se-UNY sedang berorasi mengkritik transparansi
open recruitment kepanitiaan PKKMB.
Peristiwa dugaan pencekikan mahasiswa terjadi di arah gerbang keluar GOR UNY.
"Tak berselang lama saat kami melakukan orasi, datang seorang oknum dosen yang tiba-tiba mencekik salah satu dari kami sehingga kami terpaksa terus berjalan ke luar area GOR," demikian keterangan yang diunggah akun
gardabiru.uny, Rabu (7/8).
Masih di akun yang sama, diunggah foto salah satu dosen UNY, Arwan Nur Ramadhan yang diduga melakukan tindakan represif kepada mahasiswa.
Akun media sosial Arwan, @prabuanomjati_ pun terpantau membatasi kolom komentarnya. Belakangan diketahui, Arwan juga menjadi Ketua Panitia PKKMB UNY 2024.
Setelah viral di berbagai media sosial, Arwan akhirnya buka suara soal tuduhan melakukan pencekikan terhadap mahasiswanya. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY ini membantah melakukan pencekikan.
"Tidak ada pencekikan dan intimidasi dari dosen. Kami mencoba merebut megaphone supaya mereka tidak mengganggu jalannya mahasiswa," jelas Arwan.
BERITA TERKAIT: