Polda Papua Barat pun menjelaskan kronologi kasus kematian Bripda NRN yang jenazahnya ditemukan oleh adiknya.
Awalnya, tetangga di sekitar rumah dinas itu melihat Bripda NRN tengah memanaskan mobil di halaman rumah.
Tak berselang lama, Bripda NRN masuk ke rumahnya, dan tetangganya tidak kunjung melihat kembali ke mobil.
Lamanya waktu memanaskan mesin mobil membuat tetangga curiga, apalagi kondisi rumah dalam keadaan kosong lantaran Emmy tengah menemani wisuda anaknya di daerah Jawa.
"Karena curiga, dia kemudian menghubungi adik kandungnya. Setelah datang, bareng-bareng ngecek ke dalam, begitu masuk kemudian melihat dan dicari yang bersangkutan sudah mengakhiri hidupnya secara gantung diri," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ongky Isgunawan kepada wartawan, Selasa (17/7).
Tak berselang lama, pihak Polda Papua Barat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan visum terhadap korban.
Hasilnya, tidak ada jenis kekerasan pada jenazah Bripda FRN.
"Dari hasil olah TKP dan Visum et repertum, itu tidak ditemukan adanya tindak kekerasan, yang ada itu jejak tali dengan sudut kemiringan 60 derajat kemudian feses yang keluar dari anus. Kemudian, air mani yang keluar dari kemaluan dsb yang merupakan tanda tanda bunuh diri," kata Ongky.
Meski begitu, penyidik masih melakukan penyelidikan untuk membuat terang kasus ini.
BERITA TERKAIT: