"JPO diduga dibangun hanya untuk pemasangan billboard komersial atau media LED Videotron," kata akademisi Universitas Islam '45 (Unisma) Kota Bekasi, Rasminto dalam keterangannya, Rabu (5/6).
Rasminto juga melihat konstruksi JPO tidak ideal sehingga mengganggu kenyamanan serta keselamatan pejalan kaki.
"JPO dibangun dengan desain kurang ergonomis, seperti tangga curam, jalur sempit, dan minimnya fasilitas penunjang seperti ramp untuk pengguna kursi roda," kata Rasminto.
Ia menyesalkan pembangunan JPO yang lebih mengutamakan pemasukan dari iklan komersial, sehingga tidak sesuai dengan prinsip pelayanan publik.
"Pemerintah Kota Bekasi seharusnya fokus pada tujuan utama pembangunan JPO, yaitu memberikan fasilitas penyeberangan yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki," kata Rasminto.
Rasminto menambahkan, menggunakan JPO sebagai media billboard komersial justru bertentangan dengan semangat pelayanan publik.
"Kalau dirasa tidak efektif dan membahayakan, bongkar saja JPO itu. Pindahkan ke lokasi yang lebih membutuhkan," demikian Rasminto.
BERITA TERKAIT: