“Kalau secara spesifik seperti antraks mudah-mudahan tidak ada. Kami juga mengambil sampel tanah penampungannya untuk memastikan bahwa memang kondisinya sehat,” kata Suharini dikutip Minggu (2/6).
Terkait dugaan adanya sapi yang mengalami penyakit mulut dan kuku di Jakarta Timur, Suharini memastikan bahwa dugaan itu tidak terbukti.
Menurutnya, dari hasil analisis kesehatan, diketahui bahwa sapi itu hanya mengalami stres karena kelamaan dalam perjalanan.
“Sapinya datang dari Jawa Timur lalu sembilan jam berdiri terus," kata Suharini.
"Tapi nanti kami ambil sampel darahnya untuk uji laboratorium lagi. Kalau yang sakit itu biasanya karena perjalanannya jauh,” sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: