"Saya apresiasi kepada Pemprov Sumut, Pemko Medan dan Kesultanan Deli, yang menjadi tuan rumah, karena kolaborasinya menghadirkan kekayaan budaya Melayu, bukan hanya di Sumut, tetapi di seluruh wilayah nusantara. Sehingga berhak mendapatkan penghargaan KEN," katanya, usai membuka Gemes ke-7 tahun 2024 di Halaman Istana Maimun, Medan, Kamis (30/5).
Sandiago juga berharap, kegiatan ini bisa menjadi pemicu geliat ekonomi parawisata dan UMKM, sehingga bisa membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan.
Sementara itu, Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan kegiatan ini bukan hanya tentang pakaian dan bukan hanya tentang musik tradisional, tetapi budaya Melayu yang mencakup nilai-nilai filosofi kehidupan dari generasi kegenerasi.
"Budaya Melayu bukan hanya tentang seni dan budaya, namun budaya Melayu mengajarkan nilai-nilai kolaborasi, hormat menghormati, khususnya kepada orang tua dan kebijaksanaan dalam berbicara, karena itu Pemko Medan sangat bangga melaksanakan Gerlaran Melayu Serumpun untuk ke-7 kalinya," katanya
Sultan Deli ke-14 Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam mengatakan, pelaksanaan Gemes bisa terus dilaksanakan, karena peran Melayu sebagai perekat dalam bingkai keharmonisan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dareah, yang telah melaksanakan kegiatan ini dan mendoakan kegiatan yang berlangsung 29 Mei sampai 1 Juni ini, memberikan keberkahan kepada Kota Medan dan Provinsi Sumut.
Gemes 7 diikuti perwakilan dari beberapa negara peserta seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan India. Turut hadir Konjen negara sahabat, Datuk Bandar Majlis Bandaraya Kuantan (MBK) Malaysia Dato Razihan Bin Adzharudin.
BERITA TERKAIT: