Acara Pembacaan Doa dan Tahlil itu digelar secara daring dan luring di Universitas Paramadina Kampus Cipayung, Jakarta pada Selasa (21/5) pukul 10-12 WIB.
Acara tersebut diikuti oleh Rektor Universitas Paramadina Didik Rachbini; Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Nazarudin Malik; para akademisi lainnya, serta dihadiri oleh Rohanisa Najaf Safitri selaku perwakilan dari keluarga Salim Said.
Berdasarkan pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, acara doa bersama itu dilakukan selama kurang dari 30 menit. Dalam acara tersebut, Universitas Paramadina juga menampilkan foto-foto kenangan bersama Salim Said.
Kepergian tokoh pers yang mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (18/5) malam waktu setempat ini telah menjadi duka mendalam bagi para akademisi.
Salim Said yang lahir pada 10 November 1943 di Amparita, Bugis, Sulawesi Selatan itu dikenal sebagai tokoh senior pers dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Republik Ceko masa Kabinet Indonesia Bersatu pertama pada 18 Oktober 2006-10 Agustus 2010.
Ia juga dikenal sebagai kamus berjalan bagi wartawan dan akademisi untuk membahas masalah politik dan militer, terutama era 1990-2010-an.
Selain Universitas Paramadina, acara ini juga dilaksanakan dengan kolaborasi bersama Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang dan Institut Peradaban.
BERITA TERKAIT: