Apresiasi disampaikan saat Seminar Nasional Hybrid Dies Natalis ke-2 Umuka, bertajuk "Perspektif Herbal dan Holistic Care Era Menuju Generasi Sehat Mental", di kampus setempat.
"Saya senang hadir di sini untuk kedua kalinya. Ternyata pertumbuhan Umuka sangat luar biasa," tutur Muhadjir, lewat keterangan tertulis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/5).
Inovasi program studi bidang pengobatan alternatif dan herbal, kata dia, akan menjadi terobosan baru dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Sebab itu, dibukanya program studi pengobatan alternatif dan herbal menjadi pilihan tepat.
Apalagi perkembangan dunia pengobatan saat ini sudah beralih menuju herbal, dan mulai meninggalkan produk-produk kimia. Di negara-negara maju seperti Jepang sudah mulai mengembangkan pengobatan alternatif dan herbal.
"Saya percaya, kesehatan dunia akan kembali ke teknologi ramah lingkungan, kembali ke alam tradisional, dan keunggulan lokal akan menjadi titik tolak," jelasnya.
Program studi baru ini, tambahnya, akan mencetak lulusan dengan SDM kompeten di bidang pengobatan alternatif akupuntur dan obat-obatan herbal, yang berkontribusi dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Umuka Solo dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan beberapa Kementerian dan Lembaga untuk pengembangan riset-riset di bidang pengobatan alternatif dan herbal.
Muhadjir juga meminta kehadiran BRIN bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mengembangkan program studi, sehingga riset bisa dilakukan dengan sungguh-sungguh.
BERITA TERKAIT: