Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos menilai, keputusan Gibran mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo secara komunikasi politik sudah sangat tepat.
"Dua bulan lebih waktu yang tersisa bisa dimanfaatkan Gibran untuk beradaptasi dengan iklim politik pusat Jakarta, dengan menggelar konsolidasi dengan Presiden terpilih yakni Prabowo Subianto serta semua elemen penting di pusat," ujar Subiran kepada RMOL, Rabu (17/7).
Dia menuturkan, Gibran dapat bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh pemerintahan, partai politik, hingga relawan pengusungnya ketika sudah melepas jabatannya sebagai kepala daerah karena punya waktu luang yang lebih banyak.
"Dan terutama bisa beradaptasi dengan kultur dan komunikasi politik nasional, yang berbeda ketika dia menjabat sebagai Wali Kota Solo yang hanya mengurus satu kota madya," tuturnya.
"Karena ketika menjadi seorang Wapres yang kelasnya tokoh nasional tentu mengurus satu negara Indonesia," tambah master komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu.
BERITA TERKAIT: