Gerak cepat, kata dia, telah dilakukan Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial dan BPBD dengan memberikan bantuan logistik, menerjunkan alat berat, dan mendirikan dapur umum.
"Begitu ada laporan banjir lahar dingin, saya langsung perintahkan perangkat daerah terkait turun lapangan, alat berat turun, dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi,” ujarnya.
Seperti diketahui, intensitas hujan di Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin dan membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga menyebabkan 7 desa dan 3 kelurahan di Candipuro, Pronojiwo, Pasirian, Lumajang, dan Sukodono terdampak banjir dengan ketinggian 15-20 cm.
Sedikitnya 495 KK terdampak, 42 KK diantaranya mengungsi di 2 titik. BPBD juga mencatat 3 korban meninggal dunia. Dua diantaranya merupakan pasangan suami istri warga Dusun Jurang Geger, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.
DIkutip dari
Kantor Berita RMOLJatim, saat ini genangan air telah surut, dan para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
Selain itu banjir lahar dingin juga menyebabkan 6 jembatan rusak, 1 fasilitas umum, dan 5 hewan ternak warga mati.
BERITA TERKAIT: