Ketua Baznas RI KH. Noor Achmad mengatakan, penanganan tanggap darurat bencana menjadi fokus perhatian. Salah satunya di Kota Semarang yang kini dilanda banjir.
Dalam penanganan banjir tersebut, Baznas tak hanya dilakukan di Kota Semarang, melainkan sejumlah daerah di Jateng yang kini juga terdampak. Bantuan-bantuan logistik juga digelontorkan.
"Banjir di seluruh Indonesia ada, tidak hanya di Semarang tetapi di Pekalongan, Kudus, Demak, Grobogan. Sementara ini kami terjun di daerah-daerah terdampak tersebut," kata Kiai Noor dikutip Senin (18/3).
Menurut Kiai Noor, Baznas juga telah menerjunkan tim untuk melakukan pendataan secara berkala terkait kebutuhan warga terdampak banjir.
"Ada tim juga yang sudah ada di Pekalongan, insyaallah saya juga akan ke sana. Mudah-mudahan kami bisa ke tempat-tempat lain," kata Kiai Noor.
Dalam penanganan darurat bencana, Kiai Noor mengatakan, Baznas mengalokasikan anggaran mencapai Rp5 miliar. Selain dalam wujud bantuan logistik keluarga, juga berbentuk renovasi bangunan-bangunan fasilitas umum (fasum) seperti musala, dan masjid yang terdampak banjir.
Khusus bantuan logistik keluarga yang berupa sembilan bahan pokok (sembako) baru mendistribusikan sebanyak 100 paket. Termasuk di antaranya ada selimut, dan obat-obatan.
"Kami menetapkan anggaran untuk penanganan bencana, biasanya untuk bencana-bencana ini kami anggarkan Rp5 miliar. Di Kota Semarang kami berikan barang, ada sembako dan bantuan untuk renovasi musala, masjid," ujar Kiai Noor.
Penanganan tersebut akan berlangsung hingga pasca-bencana dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat. Seperti melakukan renovasi musala dan masjid yang terdampak dengan anggaran Rp30 juta.
BERITA TERKAIT: