Kedua korban berhasil ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa oleh Tim SAR Gabungan. Jasad Warsila ditemukan terlebih dahulu, disusul Sifa, hanya berjarak 10 meter dari lokasi ditemukannya sang ibu.
"Sementara itu yang bisa saya sampaikan, laporan lengkap menyusul,” kata relawan SAR Bumi Santri, Nindhomudin, Rabu (13/3) malam, seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (14/3).
Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, mengatakan, jenazah kedua korban banjir langsung dibawa ke RSUD Kajen.
Dia juga menjelaskan, banjir bandang mulai sekitar pukul 19.00 WIB. Penyebabnya, intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari belakangan.
Selain dua korban meninggal, banjir juga merusak rumah warga, dengan rincian 20 rumah rusak berat, 50 rusak ringan, 2 rumah hanyut, 1 jembatan rusak, 1 bangunan TK rusak dan 2 musala rusak.
"Kami telah mendirikan Posko pengungsian untuk warga terdampak. Ada dua titik tempat pengungsian, rumah Sekdes dan balai desa," tambahnya.
Hingga berita ini ditulis, Rumah Sekdes Wangandowo menampung 46 pengungsi, didominasi ibu-ibu dan anak-anak, sementara puluhan lainnya di Balai Desa Wangandowo.
Budi juga mengingatkan agar warga waspada banjir susulan, karena intensitas hujan masih tinggi.
BERITA TERKAIT: