Nantinya, hasil penanaman tersebut akan diserap langsung oleh perusahaan Internasional sebagai rangkaian dari program CSR.
Direktur Pembiayaan Kementan, Indah Megawati mengatakan bahwa kerjasama petani dan pengusaha harus didorong untuk meningkatkan skala produksi dan memperkuat ketahanan pangan. Ke depan, dia berharap ada lebih banyak perusahaan yang melakukan penyerapan serupa.
"Saya kira semua pihak mempunyai peran dalam mengawal pelaksanaan program ini terutama agar kita bisa memperkuat ketahanan pangan," ujar Indah, Jumat (9/2).
Indah menjelaskan penanaman ini diikuti berbagai unsur seperti Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten serta jajaran tentara nasional yang diwakili Danramil Pagaden Kapten Wahyu Triyono. Sementara Kementan menyiapkan bibit unggul dan alsintan.
"Luas lahan yang kita tanam mencapai 1000 hektare dengan produksi rata-rata di atas 7 ton per hektare. Jadi dengan memberikan kepastian hilirisasi dan harga pasar kita bisa mensejahterakan petani," bebernya.
Diketahui, produksi padi dan jagung merupakan program prioritas Kementan sebagai komoditas strategis masa depan bangsa untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Jagung dan padi bahkan dipersiapkan mencapai target swasembada pada 3 tahun yang akan datang.
"Kami berharap teman-teman para pengusaha yang bergerak dalam sektor pertanian memiliki tujuan dan harapan yang sama dengan kita untuk mengajak para petani muda agar tertarik dan ikut serta menjadikan sektor pertanian sebagai peluang kerja serta kesempatan bisnis yang menjanjikan," katanya.
Danramil Pagaden Kapten (Inf) Wahyu Triyono menambahkan bahwa penguatan ketahanan pangan harus menjadi perhatian bersama untuk mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia.
"Harapan kami dengan kegiatan ini bisa menopang dan mendukung ketahanan pangan nasional, juga para petani di desa gembor ini bisa meningkat secara ekonomi membantu kehidupan sehari-hari petani kita," ungkapnya.
Koordinator Nasional Gerakan Pemuda Tani Indonesia, Ibrahim Asnawi mengatakan bahwa akselerasi percepatan tanam akan dilakukan secara luas dengan pelibatan pemuda tani yang lebih banyak. Hal ini sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk memutus rantai impor dan menjadikan kekuatan ekspor.
"Program ini kita dorong bersama sebagai upaya kita mewujudkan swasembada," jelasnya.
BERITA TERKAIT: