Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo saat memberikan bantuan pangan di Bulog Telukan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (1/2).
"Jadi bulan Januari sampai Juni sudah dialokasikan. Setelah itu dihitung lagi. Saya lihat APBN kita ada kesempatan lagi, (bantuan) bisa (diperpanjang), tapi saya tidak janji. Janjinya sampai Juni (2024)," kata Jokowi dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng.
Untuk semester kedua tahun 2024, Presiden menyebut masih akan melihat perhitungan APBN.
Di sisi lain, Jokowi mengklaim bantuan pangan beras 10 Kg hanya ada di Indonesia. Hal itu untuk menekan harga beras, dan membantu masyarakat. Bantuan pangan ini berkolaborasi dengan BLT El Nino.
Dia mengatakan, adanya cuaca El Nino ini mengganggu pasokan beras di dunia yang membuat negara produsen beras menghentikan ekspor. Imbasnya, suplai beras yang berkurang membuat harga beras dalam negeri naik.
"Harga beras yang ada memang tidak normal, itu terjadi di semua negara. Tapi negara lain tidak ada bantuan beras, enggak ada. Hanya di Indonesia," jelas Jokowi.
Dalam kunjungan Presiden Jokowi di Jawa Tengah, turut hadir Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana; Dirut Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi; dan Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan program pangan hingga bulan Juni mendatang. Stok beras yang dimiliki Bulog masih cukup.
"Kami sudah membuat perhitungan ketersedian stok dalam jumlah yang cukup untuk bisa melaksanakan program bantuan pangan sampai bulan Juni. Sekaligus kita menjaga stok di Bulog," demikian kata Bayu.
BERITA TERKAIT: