Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

32 RT dan 25 Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Banjir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/bonfilio-mahendra-1'>BONFILIO MAHENDRA</a>
LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA
  • Rabu, 31 Januari 2024, 10:50 WIB
32 RT dan 25 Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Banjir
Genangan di Kampung Makasar, Jakarta Timur/Ist
rmol news logo Hujan yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa malam (30/1) hingga Kamis pagi (31/1) menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.

Banjir disebabkan karena naiknya status Pintu Air Karet, Pos Pantau Angke Hulu, Pintu Air Pasar Ikan, Pos Pantau Cipinang Hulu, Pintu Air Manggarai menjadi Siaga 3 (Waspada) dan  Pos Pantau Sunter Hulu menjadi Siaga 1 (Bahaya) serta genangan di wilayah DKI Jakarta yang menyebabkan air meluap.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, genangan yang sebelumnya terjadi di 17 RT dan 22 ruas jalan saat ini mengalami kenaikan menjadi 32 RT atau 0,105 persen dari 30.772 RT dan 25 Ruas Jalan.

Di wilayah Jakarta Utara terdapat 3 RT yang tergenang yakni di Kelurahan Semper Barat 2 RT dengan ketinggan 40 cm dan 1 RT di Kelurahan Semper Timur dengan ketinggian 30 cm.

Sedangkan wilayah Jakarta Timur terdapat 29 RT yang terendam banjir akibat luapan Kali Cipinang dan Ciliwung.

Di Kelurahan Rambutan 1 RT, Kelurahan Kampung Melayu 10 RT, Kelurahan Dukuh 1 RT, Kelurahan Halim Perdana Kusumah 3 RT, Kelurahan Kebon Pala 1 RT, Kelurahan Makasar 13 RT dengan rata-rata ketinggian mulai dari 30 cm-60 cm.

Selain wilayah permukiman warga, banjir juga menggenang di 25 ruas jalan.

Pertama, Jl. Raya Jambore, Kel. Cibubur, Jakarta Timur dengan ketinggian: 20 cm, Jl. Raya Bogor, Kel. Rambutan, Jakarta Timur (Titik Kenal Halte Busway Pasar Induk Kramat Jati) dengan ketinggian: 10 cm, Jl. Raya Ciracas, Kel. Ciracas, Jakarta Timur dengan ketinggian: 10 cm, Jl. Yos Sudarso (depan Walikota Jakarta Utara) dengan ketinggian: 15 cm, Terminal Tanjung Priok dengan ketinggian: 15 cm, Jl. Gunung Sahari Lantamal dengan ketinggian: 10 cm, Jl. Agung Karya, Kel. Sungai Bambu, Jakarta Utara dengan ketinggian: 20 cm, Jl. Plumpang Raya, Kel. Tugu Selatan, dengan ketinggian: 15 cm,  Jl. Mindi, Kel. Tugu Utara, Jakarta Utara dengan ketinggian: 15 cm, Jl. Balai Rakyat, Kel. Tugu Selatan, Jakarta Utara dengan ketinggian: 20 cm

Selanjutnya, Jl. Haji Tiung, Kel. Tugu Selatan, Jakarta Utara dengan ketinggian: 20 cm, Jl. Boulevard Utara Raya, Kel. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara dengan ketinggian: 10 cm, Jl. Kramat Jaya Raya, Kel. Tugu Utara, Jakarta Utara dengan ketinggian: 40 cm, Jl. Sena Raya Komplek Yon Ang Air, Kel. Semper Barat, Jakarta Utara dengan etinggian: 20 cm, Jl. Gaya Motor II, Kel. Sungai Bambu, Jakarta Utara dengan etinggian: 20 cm, Jl. Pasar Koja Baru, Kel. Tugu Utara, Jakarta Utara dengan ketinggian: 20 cm, Jl Duku Timur (RW 17) Kel. Lagoa, Jakarta Utara dengan etinggian: 20 cm, Jl. Sungai Brantas RW 001 Kel. Semper Barat, Jakarta Utara dengan ketinggian: 30 cm, Jl Raya Cilincing Rt 01 , Kel. Lagoa dengan ketinggian: 20 cm, Jl. Gereja Tugu RT/RW 012/006 , Kel. Semper Barat, Jakarta Utara dengan ketinggian: 70 cm

Lalu, Jl. Komplek Pemadam Kebakaran RT/RW 001/017, Kel. Semper Barat dengan etinggian: 70 cm,  Jl Mantang RT 01 RW 06, Kel. Lagoa, Jakarta Utara dengan ketinggian: 20 cm, Jl.Cakung Cilincing Raya, Kel. Sukapura, Jakarta Utara dengan ketinggian: 50 cm, Jl. Hibrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara dengan ketinggian: 15 cm dan Jalan Muara Baru (depan Apartemen Pluit Se View), Kel. Penjaringan, Jakarta Utara dengan ketinggian: 30 cm

Dari jumlah tersebut, BPBD mencatat jumlah pengungsi di Kel. Semper Timur yakni 12 KK, 43 jiwa yang saat ini mengungsi di Gedung Kelurahan Semper Timur.

Sejauh ini, BPBD telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

"Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, AGD Dinkes, PMI untuk penanganan pengungsi. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.

Untuk itu, BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam nonstop.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA