Demikian disampaikan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, saat menutup Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Amil Zakat Nasional, yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI), di Discovery Hotel Jakarta, Kamis (16/11).
"Zakat dapat dioptimalkan sebagai instrumen pengentas ketimpangan ekonomi," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 4 periode itu.
Besarnya potensi zakat di Indonesia, lanjut Muhadjir, harus dapat dimanfaatkan dengan baik. Karenanya, amil zakat harus memahami dan mengikuti perkembangan ekonomi nasional.
Baznas dapat mengambil peran aktif dengan memanfaatkan data yang ada di pemerintah terkait kondisi perekonomian suatu daerah dan jumlah penduduk miskin yang telah dipetakan by name by address. Itu sangat berguna untuk menentukan penerimaan dan penyaluran zakat.
"Ke depan, Baznas dan Laznas dapat lebih fokus pada upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, dan afirmasi pada kelompok difabel dan lansia. Saya kira harusnya seperti itu," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: