Pada 15 sampai 21 Juli 2023, yayasan ini berkunjung ke Brunei Darussalam dengan menempuh perjalanan darat dari Pontianak untuk mempererat silaturahmi.
Rombongan Yayasan Kejayaan Muallaf Indonesia datang dengan membawa 67 orang, terdiri dari pengurus yayasan dan Lembaga Majelis Taklim Muallaf Kalbar, serta beberapa staf Pemprov Kalbar.
Selain kerja sama dakwah, pertemuan dengan Pusat Da’wah Islamiah Kementerian Hal Ehwal Ugama Brunei, rombongan juga berdiskusi terkait pembelajaran dan pembinaan bagi para mualaf sampai dengan pembiayaannya.
"Banyak hal yang bisa dipelajari Indonesia dari Brunei, khususnya dalam pengurusan kepada mualaf," kata pimpinan rombongan Yayasan Kejayaan Muallaf Indonesia, Muhammad Damanhuri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/7).
Damanhuri mengatakan, ada perbedaan pembinaan mualaf di Indonesia dan Brunei. Di negara dengan julukan
Kingdom of Unexpected Treasures ini, pembinaan mualaf sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah.
“Harapan kami sebenarnya adalah bagaimana menemukan cara yang tepat untuk bisa memperoleh dana bagi pembinaan para mualaf di Indonesia, khususnya di Kalbar,” kata Damanhuri.
Sementara itu, Kuasa Usaha
ad interim KBRI Bandar Seri Begawan, Irwan Iding menyampaikan apresiasi kerja sama kedua negara di bidang dakwah.
Ia memastikan, KBRI akan membantu memfasilitasi kerja sama ekonomi terkait pembiayaan pembinaan para mualaf, baik oleh Yayasan Kejayaan Muallaf maupun pihak-pihak lain di Indonesia.
BERITA TERKAIT: