Pegiat lingkungan dari Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton), Daru Setyorini mengatakan, penghargaan BPOM tidak merepresentasikan kondisi sebenarnya di lapangan.
Sebab, kata Direktur Eksekutif Ecoton ini, perusahaan-perusahaan penerima penghargaan justru masuk dalam deretan penyumbang sampah terbesar.
“Semua perusahaan (penerima penghargaan) masih menimbulkan masalah, terutama dalam pencemaran plastik, baik itu dari Mayora, Indofood, dan juga Santos,” kata Daru Setyorini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/7).
Hasil audit Ecoton, perusahaan Mayora, Indofood, dan Santos Jaya Abadi selalu menjadi
top polutan di sungai-sungai di Indonesia. Temuan tersebut tentu kontradiktif dengan penghargaan yang diberikan BPOM.
“Jadi, kami melihat penghargaan BPOM ini tidak merepresentasikan kondisi sebenarnya di lapangan,” sambungnya.
Ia mengamini, internal perusahaan tersebut telah mendapatkan predikat Proper atau
public disclosure program for environmental compliance Biru dan sertifikasi ISO 14001. Namun BPOM dianggap tidak holistik dalam melakukan penilaian.
“BPOM tidak bisa menilainya hanya berdasarkan laporan dari perusahaan, tapi harus melihat juga kondisi eksternal,” tandasnya.
BPOM memberikan penghargaan kepada sejumlah perusahaan dalam puncak rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023, Selasa (18/7).
Kepala BPOM Penny Lukito menuturkan, World Environment Day digelar dalam rangka mendorong terciptanya lingkungan yang berkelanjutan.
BERITA TERKAIT: