Menurut Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Pemprov DKI akan memberikan bantuan dan berbagi pengalaman terkait pembangunan kendaraan massal berbasis kereta.
"Contoh
Light Rapid Transit (LRT) di pemerintah pusat ada, contoh
Mass Rapid Transit (MRT) ada, nanti silakan mana konsep yang paling cocok di Bali," ungkap Heru.
Heru yang menjabat Kasetpres lantas menyerahkan kepada Pemprov Bali untuk memilih moda transportasi mana yang sesuai dengan kondisi fisik Bali.
"Harga tiket mungkin bapak bisa lebih mudah menentukan dibanding dengan Pemda DKI. Karena Pemda DKI ini sifatnya memberikan pelayanan publik. Tapi di Bali kan juga memberikan pelayanan publik terhadap turis. Nah, sehingga tiket bisa lebih sesuai realitas di lapangan nilainya berapa," tuturnya.
Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan, masalah di Bali saat ini adalah kemacetan. Hal ini disebabkan karena ekonomi Bali sudah pulih dan daya tarik Pariwisata semakin meningkat.
"Yang akan kami kembangkan LRT prioritasnya Bandara Ngurah Rai ke central parkir Kuta dan Seminyak. Karena ini jalur yang sangat padat," kata Koster.
Pembangunan awal LRT di Bali akan mencapai 9 KM. LRT juga ditargetkan mencakup Canggu hingga Klungkung.
BERITA TERKAIT: