Menurut Direktur Eksekutif Siber Sehat Indonesia (SSI), Ibnu Dwi Cahyo, Mendikbudristek Nadiem Makarim perlu meninggalkan
legacy yang benar-benar bisa diingat oleh publik.
Dengan mendorong literasi digital di lembaga pendidikan formal, diyakini akan membantu Indonesia bergerak revolusioner, bersamaan dengan hadirnya bonus demografi.
“Literasi digital bisa menjadi salah satu faktor penopang agar bonus demografi ini benar-benar bermanfaat bagi Indonesia, bukan menjadi kiamat kegagalan," kata Ibnu lewat keterangan resminya, Selasa (2/5).
Dengan literasi digital yang baik, masyarakat Indonesia bisa lebih produktif. Terlebih Indonesia akan segera merayakan pesta demokrasi lima tahunan.
“Literasi digital ini sangat penting, apalagi kita menghadapi era media sosial yang sangat bebas, belum lagi soal perlindungan data pribadi, tak kalah penting kita akan menghadapi pemilu dan pilpres di 2024. Semua terhubung satu sama lain mempengaruhi," jelasnya.
Dengan literasi digital yang baik, Pemilu akan berjalan dengan aman, serta kualitas hasilnya meningkat.
Sebaliknya dengan literasi digital yang rendah maka akan banyak konflik hadir di semua lini.
"Terutama penyebaran hoax,†tegas Ibnu yang juga berprofesi sebagai Advokat ini.
BERITA TERKAIT: