Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan informasi terbaru yang diterima pihaknya dari masyarakat setempat.
"Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan gempa tidak menimbulkan korban maupun kerugian materi, meskipun guncangan gempa tersebut pada kategori kuat," ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/9).
Dia memastikan, Pusdalops BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan pada wilayah-wilayah yang melaporkan guncangan kuat.
"Guncangan kuat dirasakan warga Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya dan Aceh Barat Daya. Masyarakat panik hingga berhamburan ke luar rumah," sambungnya menjelaskan.
Sementara itu, Abdul Muhari juga menyebutkan gempa juga dirasakan warga di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Selatan, Pidie Jaya dan Simeulue.
"Di sana melaporkan guncangan dengan intensitas sedang dengan durasi waktu berkisar 2 hingga 5 detik," paparnya.
Selain itu, Abdul Muhari juga menerima informasi dari BPBD Aceh Tengah yang menyampaikan kondisi warganya yang sempat panik dan ke luar rumah saat guncangan terjadi.
Sementara untuk di beberapa wilayah Provinsi Aceh lainnya, guncangan gempa dirasakan lemah selama 2 hingga 3 detik di Aceh Tamiang, serta 2 hingga 5 detik dirasakan warga Pidie.
"Sedangkan di Kabupaten Aceh Singkil, warganya tidak merasakan guncangan gempa," tambahnya memaparkan.
Berdasarkan parameter BMKG, pusat gempa berada di laut dan berdasarkan pemodelan, Abdul Muhari memastikan Gempa M6,4 di Meulaboh, Aceh, tidak memicu terjadinya tsunami meski berada pada kedalaman 22 km.
Dari segi intensitas kekuatan gempa, dia menyebutkan skala MMI atau
Modified Mercalli Intensity, teridentifikasi di wilayah Meulaboh, Aceh Selatan dan Nagan Raya pada IV MMI.
"Untuk Aceh Besar, Banda Aceh, Takengon, Bener Meriah dan Simeulue III MMI, serta Pidie, Idi, Bireuen, Aceh Tamiang dan Langsa II MMI," bebernya.
Lebih lanjut, Abdul Muhari mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan.
"Gempa tidak dapat diprediksi kapan dan di mana akan terjadinya. Apabila gempa terjadi, warga jangan panik dan lakukan evakuasi dengan aman. Perhatikan jika warga ingin kembali ke rumah," ucapnya.
"Antisipasi gempa susulan maupun kondisi bangunan pascagempa. Data mencatat korban meninggal bukan akibat gempa tetapi bangunan rusak atau pun roboh," demikian Abdul Muhari mengimbau.
BERITA TERKAIT: