Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya melaporkan masyarakat sempat panik, berlari keluar rumah dan perkantoran saat gempa terjadi.
Kata Muhari, gempabumi terjadi di laut pada kedalaman 104 km tepatnya 85 km Barat Daya dari Maluku Barat Daya. Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak berpotensi tsunami.
"Pantauan BMKG mencatat kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan III-IV MMI di wilayah Tiakur, Kisar dan Alor, yang artinya dirasakan oleh orang banyak, gerabah pecah, dan dinding berderik. Kemudian II MMI di wilayah Kupang," demikian penjelasan.
Sejauh ini belum ada laporan korban maupun kerusakan, namun petugas masih melakukan monitoring dan mengimbau masyarakat tetap siap siaga jika terjadi gempa susulan.
Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Maluku Barat Daya termasuk wilayah dengan potensi bahaya gempa kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 17 kecamatan di kabupaten ini memiliki potensi bahaya tersebut dengan total luas bahaya 429.621 hektar. Selain gempa, wilayah Maluku Barat Daya juga berpotensi bahaya tsunami dengan katagori sedang hingga tinggi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: