Perwakilan Binda Yogyakarta wilayah Gunungkidul, Eko Susilo mengatakan, salah satu cara yang dilakukan adalah menggelar kegiatan vaksinasi pada berbagai momen perayaan yang ramai dihadiri masyarakat. Hal ini, tidak sekadar tema Ramadhan, tetapi juga acara-acara keagamaan dan adat lainnya.
“Kita tidak akan pernah kehilangan cara. Hari Minggu kita menggelar pelayanan vaksinasi bekerjasama dengan sejumlah gereja, memanfaatkan momentum ibadah umat Kristiani untuk memudahkan warga yang belum vaksin atau yang ingin melengkapi vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster," kata Eko Susilo dalam keterangannya, Senin (11/4).
"Juga pada momen Paskah nanti. Hal serupa juga sudah diterapkan di malam hari setelah ibadah Tarawih,†sambungnya.
Agar mudah dan cepat menjangkau keramaian masyarakat, kata Eko, Binda Yogyakarta memanfaatkan Tim Mobile Vaksin bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk terus bergerak menyasar berbagai tempat dan acara.
Eko memaparkan, capaian vaksinasi booster di Gunungkidul baru mencapai di angka 10 persen. Capaian itu masih menjadi terendah di antara wilayah lain di Yogyakarta yang rata-rata di atas 13 persen.
“Capaian booster Gunungkidul masih di bawah Kulonprogo dan Bantul yang sudah di atas 13 persen. Sleman juga sudah lebih dari 25 persen. Bahkan Kota (Yogyakarta) sudah di atas 50 persen," terangnya.
Padahal, lanjut Eko, peningkatan kekebalan tubuh hingga dosis booster sangat penting, terlebih di saat mobilitas dan interaksi sosial saat ini sudah semakin meningkat seiring dengan puasa dan jelang libur Idul Fitri di mana masyarakat diperbolehkan untuk melakukan perjalanan mudik.
“Karena kegembiraan masyarakat untuk merayakan hari raya Idul Fitri harus dikawal dengan memberikan kekebalan yang memadai, sehingga keberhasilan Indonesia mengendalikan pandemi Covid-19 saat ini dapat terus dipertahankan,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: