Hal itu disampaikan Firli Bahuri ketika berbicara dalam sesi "Inspiring Speech" pada Simposium Demokrasi dan Konsolidasi Nasional yang diselenggarakan Progressive Democracy Watch (Prodewa) di Auditorium Perpustakaan Nasional, Kamis (10/3). Firli mengatakan, dirinya tidak mempedulikan hal itu.
“Boleh saja Firli berganti. Karena saya tahu, ada juga orang yang ingin menurunkan saya sebagai Ketua KPK. Tapi ingat, semangat pemberantasan korupsi tidak akan pernah berakhir,†kata Firli di hadapan peserta Simposium Demokrasi. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga hadir sebagai pembicara.
Firli melanjutkan, KPK telah menyusun rencana strategis 2020-2024 yang mengusung tema besar yakni orkestrasi pemberantasan korupsi. Dalam konsep ini, demokrasi menjadi kata kunci.
“Rakyat harus terlibat. Karena di dalam misi KPK kami bertekad bersama masyarakat menurunkan angka korupsi untuk mewujudkan Indonesia maju. KPK telah menyusun
road map pemberantasan korupsi 2020-2045,†ujarnya menekankan.
Dalam
road map itu telah dipetakan pola korupsi dari
pre-modern corruption,
modern corruption hingga
post-modern corruption.
“Kenapa tahun 2045 menjadi penting, karena tahun 2045 Indonesia sudah dikalkulasi akan menjadi kekuatan ekonomi lima besar di dunia. Tapi itu tidak akan bisa terwujud kalau korupsinya masih ada. Karenanya KPK tidak akan berhenti untuk melakukan upaya-upaya pemberantasan korupsi,†demikian Firli.
BERITA TERKAIT: