“Saya ingin memastikan bahwa upaya pengurangan kemiskinan ekstrem yang dilakukan oleh negara tetap berjalan sesuai peta jalan (road map) yang telah dirumuskan untuk tahun 2021-2024,†kata Wapres Maruf Amin dalam keterangan tertulisnya.
Wapres menjelaskan, bahwa mengacu kepada road map tersebut, pengurangan kemiskinan ekstrem difokuskan pada dua strategi utama yaitu upaya pemberdayaan dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin ekstrem, dan pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin ekstrem.
Sementara, tambah dia, usaha lain yang dilakukan adalah meminimalkan wilayah kantong kemiskinan melalui peningkatan akses layanan dasar, konektivitas wilayah dan inisiatif kolaborasi dan sinergi bersama pemerintah daerah.
“Salah satu respon cepat dan tanggap dari upaya pengurangan kemisikinan ekstrem ini adalah penambahan bantuan sosial sembako dan bantuan langsung tunai desa (BLT-Desa),†kata Wapres.
Disisi lain, kata dia, komplementaritas program kerja antar kementerian/lembaga serta antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk pelibatan kontribusi dari pelaku non-pemerintah adalah kunci dalam menyukseskan agenda penurunan kemiskinan ekstrem.
“Saya sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) terus memantau langsung program ini supaya berjalan sesuai dengan rencana, tentunya berkordinasi dengan Para Pemimpin Daerah,†kata dia.
Dalam rapat ini, Maruf Amin juga menyampaikan supaya program menyasar masyarakat pesisir yang angka kemiskinannya lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata nasional. Sasaran program ini lebih berat karena kompleksitas permasalah pada masyarakat pesisir, baik dari aspek demografi, pendidikan, usia produktif, infrastruktur, sampai dengan kesehatan.
BERITA TERKAIT: