Demikian dikatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan laporan penanganan tanggap darurat bencana kepada Wapres Ma'ruf via sambungan telepon.
Khofifah menerangkan proses evakuasi masyarakat terus dilakukan sejalan dengan telah berjalannya early warning system dan terus mengalirnya bantuan kebutuhan dasar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Early warning system sudah jalan. Masyarakat sudah mengevakuasi diri. Awal kami dengar langsung kami mengimbau masyarakat untuk mengevakuasi diri. Insya Allah kalau kebutuhan dasar terpenuhi karena ada dapur umum dari Pemprov, di Candipuro dan Pronojiwo juga ada,†ucap Khofifah dalam keterangan tertulis Setwapres, Minggu (5/12).
Dalam percakapan singkat tersebut, Khofifah melaporkan wilayah dan jumlah korban terdampak guguran awan panas Semeru. Terdapat dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terkena dampak, yaitu Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo.
Selanjutnya, Khofifah menuturkan adanya laporan masyarakat terkait anggota keluarga yang belum ditemukan. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih terus berlanjut yang dilakukan oleh 3.400 personel.
“Ada yang melapor ponakan belum ditemukan, ada yang pingsan karena masih mencari istrinya. Jadi, proses evakuasi sedang dilakukan hari ini dengan 3.400 personel,†pungkas Khofifah.
BERITA TERKAIT: