Kegiatan hasil kerjasama dengan Yayasan Jajan Pahala ini bertempat di Babelan, Bekasi Utara, Minggu (21/11). Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk partisipasi instansi Pendidikan untuk berbagi ke komunitas yang membutuhkan.
Kegiatan BLEMBA Mengajar (BLAJAR) yang dilakukan pada tanggal tersebut mempunyai tujuan khusus yaitu berbagi pengetahuan kepada para siswa dan siswi yang berada dalam naungan Pondok Pesantren As-Shofiani.
Dalam proses kegiatan BLAJAR, mahasiswa mengulas pentingnya arti menabung.
Selain itu, para santri diberikan kognisi tentang inspirasi tentang kewirausahaan dari sejumlah mahasiswa BLEMBA 28 yang sudah terjun langsung mencicipi proses menjadi seorang wirausaha.
Dalam kegiatan BLAJAR ini, BLEMBA 28 juga memberikan donasi melalui Yayasan Jajan Pahala kepada pihak pondok pesantren.
Donasi itu diberikan sebagai bentuk dukungan dari banyak pihak seperti mahasiswa, kampus SBM-ITB Jakarta, sponsor dan juga masyarakat umum yang berpartisipasi melalui pembukaan donasi.
Koordinator kegiatan BLAJAR oleh BLEMBA 28, Abi mengatakan, Indonesia membutuhkan banyak pengusaha untuk memperbaiki perekonomian nasional, khususnya UMKM.
Kata Abi, UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Dengan banyaknya pengusaha, otomatis akan membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat mendukung upaya menuntaskan kemiskinan.
“Dengan banyaknya pengusaha, otomatis akan membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat mendukung upaya menuntaskan kemiskinan. Selain itu, acara ini memiliki tujuan untuk memperluas cakrawala siswa dan siswi di Pondok Pesantren As-Shofiani dan memotivasi mereka agar dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini,†ujar Abi, Minggu (21/11).
Data survei menujukkan bahwa jumlah wirausaha Indonesia sendiri baru sekitar 3,47 persen dari total penduduk.
Sementara, jika melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, tingkat kewirausahaanya sudah berada di sekitar 4,74 persen dan 4,26 persen, atau bahkan mencapai 8 persen di Singapura.
Padahal, mengutip Wakil Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid pada diskusi yang berjudul UMKM Indonesia Menuju Pasar Global secara virtual, Senin (14/06), disampaikan bahwa Pelaku UMKM merupakan fondasi dalam menyelamatkan pertumbuhan nasional dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
BERITA TERKAIT: