"Di kota-kota besar sudah terdengar potensi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga. Maka kita jangan lengah, perlu juga mewaspadai agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus di daerah kita," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Safaruddin, di Blangpidie, Aceh Barat Daya, Selasa (9/11).
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh hingga Minggu (7/11) menunjukkan kasus Covid-19 secara akumulatif telah mencapai 38.363 orang. Rinciannya, sebanyak 36.219 orang telah sembuh, 2.062 orang telah meninggal dunia, dan tersisa 82 orang masih dalam perawatan atau isolasi mandiri.
Politikus Partai Gerindra itu menilai masyarakat patut mensyukuri kondisi Covid-19 di Tanah Rencong saat ini yang menunjukkan tren penurunan. Sehingga hanya 82 pasien saja yang masih mendapatkan penanganan medis.
Namun, masyarakat tetap harus menyadari bahwa potensi lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga seperti yang diprediksikan oleh para ahli tersebut bisa juga terjadi di Aceh. Maka, cara antisipasinya adalah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita bisa beraktivitas seperti biasa, tapi harus diingat juga bahwa pandemi ini belum berakhir. Kita harus melawan Covid-19 ini secara bersama-sama, hidup berdampingan dengan pandemi dengan protokol kesehatan," ucap Safaruddin, dikutip
Kantor Berita RMOLAceh.
Menurut Safaruddin, disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas itu sudah menjadi kewajiban semua orang selama masih pandemi.
Apalagi, ke depan ini masyarakat akan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berkaca dari lonjakan yang terjadi akibat kerumunan akhir tahun 2020, maka masyarakat perlu menjaga mobilitas agar potensi lonjakan gelombang ketiga bisa tertangani.
"Pemerintah Aceh sudah harus memikirkan langkah-langkah antisipasi lonjakan akibat dipicu kerumunan warga tanpa prokes. Mobilitas yang tinggi pada libur nataru juga harus menjadi perhatian kita bersama untuk mencegah lonjakan akhir tahun ini," papar Safaruddin.
Di samping itu, cakupan vaksinasi Covid-19 di Tanah Rencong itu juga masih harus didorong. Sebab, dari target vaksinasi 4 juta jiwa penduduk Aceh, baru terealisasi sekitar 1,3 juta jiwa untuk dosis pertama, sedangkan warga yang telah melengkapi penyuntikan dengan dosis kedua baru 711.534 orang.
"Ini menjadi perhatian dan ikhtiar kita bersama untuk meningkatkan cakupan vaksinasi agar cepat terbentuk herd immunity dari Covid-19 di tengah masyarakat, sehingga cepat pula kita kembali dalam keadaan normal," demikian Safaruddin.
BERITA TERKAIT: