Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke desa wisata Cibuntu, Kuningan, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Desa yang berada di kaki gunung Ceremai itu dikenal sebagai juara level ASEAN untuk pariwisata. Desa Cibuntu pernah menyabet peringkat lima terbaik desa wisata tingkat ASEAN untuk bidang homestay pada 2016.
Selain itu, Cibuntu juga pernah dinobatkan sebagai peringkat kedua desa wisata terbaik dalam perhelatan
Community Based Tourism (CBT) Kementerian Pariwisata Indonesia tahun 2017.
Desa Cibuntu punya daya tarik berupa suasana alam yang asri serta air terjun, kolam renang, dan
camping ground. Desa ini juga suvenir kriya, berupa produk-produk kesenian yang memanfaatkan limbah kayu. Desa ini juga banyak tersedia homestay, sebagai tempat istirahat dan penginapan untuk wisatawan.
Sandiaga mengatakan, dalam mengembangkan desa wisata, masyarakatnya harus meningkatkan ketrampilan terutama untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi. Juga mengkreasikan konten-konten menarik keunggulan desa agar dapat dijual dalam satu paket wisata yang unik.
Menparekraf berharap desa Cibuntu yang pernah berprestasi di tingkat ASEAN, dapat menginspirasi desa-desa lainnya mengembangkan konsep desa wisata. Ia juga mengajak desa wisata lain untuk berpartisipasi dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
“Kemenparekraf ingin menghadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Harapan Kemenparekraf, program desa wisata ini menjadi simbol munculnya kebangkitan ekonomi nasional,†tandas Sandiaga.
BERITA TERKAIT: