Bertepatan di hari Jumat Agung ini, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangsel, Abdul Rojak mengajak seluruh umat Kristiani untuk menjaga persatuan bangsa. Terlebih, pasca adanya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar.
"Saya mengajak umat Katolik yang menyelenggarakan menjadi momentum perekat bangsa, dan betul-betul menjadi stimulus umat Katolik untuk lebih mempererat lagi persatuannya, mempererat lagi kewaspadaannya, meningkatkan kewaspadaan," terang Rojak dikutip
Kantor Berita RMOLBanten, Jumat (2/4).
Dikatakan Rojak, dengan mempererat persatuan bangsa, apapun segala bentuk terorisme dapat dihilangkan. Untuk itu, perlu peran tokoh-tokoh agama agar waspada.
"Karena rongrongan negara ini sudah di depan mata, terorisme sudah masuk ke rumah-rumah ibadah, terorisme sudah masuk ke simbol-simbol negara, Mabes dan lainnya," katanya.
"Tokoh-tokohnya untuk meningkatkan lagi kewaspadaan, persatuan dan kesatuan semakin bagus lagi dan betul-betul waspada karena negara kita ini dalam situasi darurat. Darurat dalam arti situasi yang tidak nyaman, karena disamping Covid-19 kita digempur lagi dengan terorisme, jadi pekerjaan besarlah bagi elemen bangsa," tambah Rojak.
Rojak berharap, di situasi seperti ini selain mempererat persatuan dan meningkat kewaspadaan, juga harus menghilangkan egoisme.
"Makanya kita mengajak elemen agama untuk betul-betul mengingatkan kepada umatnya untuk lebih waspada, tingkatkan kesatuan persatuan hilangkan egoisme," demikian Rojak.
BERITA TERKAIT: