Kick Off Petani Milenial, Ridwan Kamil: Bisnis Di Pedesaan Rezeki Perkotaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 26 Maret 2021, 20:35 WIB
<i>Kick Off</i> Petani Milenial, Ridwan Kamil: Bisnis Di Pedesaan Rezeki Perkotaan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meresmikan kick off Program Petani Milenial/Ist
rmol news logo Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meresmikan kick off Program Petani Milenial. Peresmian itu ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat.

Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah bantuan akan diberikan Pemprov Jabar dalam program tersebut. Mulai dari peminjaman lahan, permudah akses bank, sampai mencarikan offtaker atau pembeli.

"Semua ekosistem yang akan membuat petani milenial berhasil, hadir hari ini. Mulai dari pembelinya, penyedia lahan, yang memberi modal hingga komitmen perguruan tinggi yang mengembangkan teknologi pertanian," ucap Emil, sapaan akrabnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (26/3).

Menurutnya, program inovatif Jabar ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran, khususnya pasca pandemi Covid-19.

Selain itu, program tersebut dapat memperkuat ketahanan pangan di Jabar. Apalagi, pangan menjadi sektor yang tangguh meski dihantam pandemi.

"Jadi tujuan paling dekatnya adalah pengurangan pengangguran pasca Covid-19. Dipilihnya pertanian karena hasil penelitian, selama Covid-19 yang tidak terpengaruh, salah satunya adalah pangan atau pertanian," tuturnya.

Program Petani Milenial pun diharapkan dapat menarik minat generasi milenial untuk membawa perubahan pada sektor pertanian masa depan. Sebab, sektor pertanian saat ini belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jabar.

Berdasarkan hasil survei pertanian antar sensus (sutas) 2018 yang dilakukan Badan Pusat Statistik, jumlah petani di Jabar mencapai 3.250.825 orang.

Dari jumlah tersebut, petani yang berusia 25-44 tahun hanya 945.574 orang atau 29 persen. Kondisi tersebut tentu memberikan efek domino bagi sektor pertanian di Jabar.

Selain itu, kata Emil, program Petani Milenial bertujuan untuk menekan urbanisasi. Saat ini, mayoritas generasi milenial memilih berkarier di perkotaan.

"Covid-19 mengajarkan yang paling nyaman itu adalah tinggal di pedesaan tapi rezekinya perkotaan dan bisnis mendunia lewat digital," imbuhnya.

Kick off Petani Milenial berlangsung di sejumlah daerah yang terhubung secara daring. Emil ingin program ini tak hanya menjadi gerakan di level provinsi, tetapi juga di kota/kabupaten.

Pihaknya memastikan kesuksesan petani milenial di tahap satu ini akan diperluas di berbagai daerah.

"Kalau tahap satu berhasil tinggal di-copy paste saja untuk menjadi kesuksesan yang meluas. Makanya, saya ingin ini tidak hanya gerakan oleh gubernur tapi juga bupati dan walikota," katanya.

Dalam program ini, tidak hanya sektor pertanian, saja yang digarap, tetapi juga peternakan, perikanan, tanaman holtikultura, dan perhutanan. Dengan demikian, kemandirian pangan di Jabar diharapkan bisa terwujud.

"Ini akan jadi fokus sampai akhir masa jabatan saya bahwa program food security ini harus jadi unggulan. Mudah-mudahan dengan program ini juga kita bisa mandiri pangan, tidak usah impor," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA