Akan tetapi, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang tinggal di tenda-tenda pengungsian dengan berbagai alasan.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBD Kabupaten Karawang, Rudi menerangkan, kondisi rumah yang belum layak ditinggali membuat warga memilih menetap di tenda pengungsian. Selain itu, warga juga memilih mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak banjir.
"Masih, masih ada warga Desa Kalangligar yang tinggal di tenda," ungkap Rudi, Jumat (12/2).
Ia mengungkapkan, salah satu wilayah terdampak banjir yang ditinggal warga ke pengungsian adalah Desa Karangligar di Kecamatan Telukjambe Barat. Desa tersebut merupakan wilayah yang sering terdampak banjir.
Mengingat masih adanya warga yang tinggal di pengungsian, kata Rudi, bantuan pun terus berdatangan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Shopee Indonesia yang mengirimkan berbagai logistik untuk warga terdampak banjir.
"Berupa 1.400 kotak, masing-masing kotak berisikan hand sanitizer 2 pcs, susu 6 box, mie instant 5 pcs, pasta gigi 1 pcs, sikat gigi 3 pcs, sabun 1 pcs, biskuit 5 pcs," terangnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Sementara itu, Atikah (40) warga Dusun Kepmek RT 05/06 Desa Karang Ligar, Kecamatan Telukjambe Barat mengaku bersyukur dengan banyaknya bantuan untuk warga terdampak banjir, khususnya yang tinggal di pengungsian.
"Saya mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan bisa dapat dan mengurangi beban pikiran saudara kami yang sudah tiga minggu tinggal di pengungsian. Karena rumah saya masih terendan genangan air, akibat luapan air sungai Cibeet," ucap Atikah.
BERITA TERKAIT: