Secara keseluruhan hampir seluruh daerah di Jateng sudah menyalurkan program BST tersebut. Hanya dari laporan yang diterima Gubernur, tinggal Sragen yang harus didorong.
"Intinya jangan ditunda, biar mereka bisa segera belanja. Karena kebutuhannya kan tidak bisa ditunda, jadi memang harus dipercepat," kata Ganjar, Rabu (20/1), dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Lebih jauh, Ganjar meminta PT POS melakukan mekanisme pembagian BST kepada lansia dan difabel dengan cara
door to door. Sebab, lansia dan difabel harus dihindarkan dari acara-acara yang sifatnya berkerumun.
"Jadi untuk mereka yang memang sudah sepuh, berkebutuhan khusus harus diantar. Ini metode yang bagus dan ini bisa didorong agar mereka tidak datang ke tempat-tempat yang memiliki potensi kerumunan," tambahnya.
Ganjar menegaskan, pembagian BST di kantor-kantor kelurahan ataupun kecamatan tidak boleh menimbulkan kerumunan. Semua harus diatur sedemikian rupa dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Menurutnya, jumlah masyarakat yang mendatangi kantor kelurahan atau kecamatan harus dibatasi. Sehingga, kelurahan atau kecamatan bisa mengatur jadwal dan membuat skema pengambilan BST.
"Dengan cara-cara itu, maka bisa dilakukan percepatan. Yang penting tidak ada kerumunan. Khusus yang lansia dan difabel seperti ini kalau bisa diantar akan lebih bagus," tegasnya.
BERITA TERKAIT: