Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakn, Berdasarkan data hingga pukul 20.00 WIB, (15/1), Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia menjadi 42 orang.
"Rinciannya 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane," demikian kata Raditya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1).
Dijelaskan Raditya, saat ini Pusdalops BNPB memutakhirkan data kerusakan di Kabupaten Mamuju antara lain Rumah Sakit Mitra Manakarra rusak berat, RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta kerusakan di Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berlokasi di Takandeang, Tapalang Mamuju.
BNPB juga telah mendata di Kabupaten Majene, sebanyak 300 unit rumah rusak. Saat ini kata Raditya tim masih melakukan pendataan.
Sementara itu, fasilitas rumah sakit yang aktif melakukan pelayanan medis diantaranya: di Kabupaten Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.
"Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," demikian kata Raditya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.
BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal.
BERITA TERKAIT: