Imbasnya, Pemkab Majalengka kini kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar Mikro.
"Tidak ada keseriusan Pemkab Majalengka dalam mengatasi penyebaran Covid-19, terlebih saat diterapkannya adaptasi kebiasaan baru, Pemkab tidak konsistensi" ujar Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Majalengka, Hendriana kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (20/11).
Salah satu yang disoroti Hendri adalah banyak agenda Pemkab Majalengka yang justru mengundang kerumunan. Di sisi lain, banyaknya kerumunan tak sejalan dengan penegakan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
"Banyak agenda Pemkab yang menimbulkan kerumunan di saat AKB yang lalu, salah satunya adu ketangkasan domba yang menjadi polemik di tubuh satgas itu sendiri," tambahnya.
Ketum IMM menyarankan agar para pejabat Pemkab Majalengka memberikan contoh yang baik bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Ia meyakini, jika para pemimpin memberi teladan terlebih dahulu, maka masyarakat akan mengikuti.
Sebaliknya, jika para pemimpin memberi contoh buruk dalam penerapan protokol kesehatan, maka masyarakat pun akan abai.
"Nabi selalu melakukan dahulu jika mengajarkan sesuatu, begitu juga Pemkab Majalengka kan sangat Islami, cobalah jadi teladan," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: