Atas insiden tersebut Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menyampaikan, 
setidaknya sebanyak 46 halte terdampak dengan total kerugian diperkirakan hingga mencapai Rp 65 milliar.
"Kendati begitu Transjakarta tetap beroperasi untuk terus melayani pelanggan sejak Jumat, 9 Oktober 2020 walaupun ada beberapa layanan yang harus beroperasi dengan penyesuaian," ujar Jhony kepada wartawan, Minggu (11/10).
Menurutnya, Transjakarta secara sigap langsung berbenah untuk melakukan pembersihan terhadap halte-halte terdampak. Mulai dari membersihkan pecahan puing-puing kaca hingga puing sisa kebakaran serta mencat ulang halte.
Dalam hal ini, Transjakarta dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta seperti Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, PPSU, bahkan serikat pekerja yang merupakan Insan Transjakarta juga turut terlibat.
Jhony menjelaskan proses perbaikan akan dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan halte, di mana waktu 
penyelesaiannya akan menyesuaikan dengan tingkat kerusakan itu sendiri.
"Target perbaikan adalah mengoperasikan kembali halte terdampak secara minimum, lalu untuk halte dengan kerusakan ringan seperti kaca pecah, dan vandalisme akan selesai dalam 3 hari," bebernya.
Kemudian halte dengan kerusakan sedang sampai berat diperkirakan selesai dalam jangka 3 sampai 4 minggu ke depan.
Sementara halte yang masuk kategori rusak parah, terutama yang disebabkan hangus terbakar diperlukan waktu yang lebih lama bisa sampai 1-2 bulan ke depan.
Namun demikian, Transjakarta tetap mengupayakan agar semua masyarakat tetap bisa terlayani mobilitasnya terutama kebutuhan dalam hal transportasi untuk kegiatan sehari-hari.
"Transjakarta terus mengimbau kepada pelanggan untuk tetap di rumah saja apabila tidak ada hal mendesak," tutup Jhony.
BERITA TERKAIT: